Foto : Tim BPBD bersama warga di lokasi terdampak 

Dompu, kmbali1.com – Di tengah guyuran hujan deras yang mengguyur Dompu pada Sabtu (14/6) sore kemarin, satu rumah warga di Lingkungan Mangge Maci, Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja, nyaris lenyap digerus longsor. Ironisnya, bencana ini bukan tanpa peringatan, warga sudah melaporkannya hampir sebulan sebelumnya. Tapi, laporan itu seperti tidak direspon. Tak ditindaklanjuti, tak ditanggapi.

Rumah milik Kalisom Ahmad kini berada di ambang kehancuran. Tanah di belakang rumah ambles hebat, membuat pondasi menggantung. Sementara dinding nyaris roboh serta retakan menganga terlihat jelas. 

Bencana alam memang tidak bisa dicegah, tetapi ancamannya bisa diantisipasi. Sayangnya, peristiwa yang terjadi di lokasi tersebut kembali membuktikan bahwa antisipasi itu masih menjadi barang mahal. 

Baru pada Minggu sore (15/6), Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dompu mendatangi lokasi untuk melakukan asesmen tanggap darurat. Namun bagi warga, kedatangan ini terasa terlambat.

Hasil sementara asesmen BPBD mengonfirmasi kekhawatiran warga, tanah di lokasi tersebut tergolong labil, dengan panjang longsoran mencapai 13 meter dan ketinggian sekitar 3,5 meter. Minimnya vegetasi dan kontur lereng yang curam memperparah situasi.

Hasil sementara asesmen BPBD mengonfirmasi kekhawatiran warga, tanah di lokasi tersebut tergolong labil, dengan panjang longsoran mencapai 13 meter dan ketinggian sekitar 3,5 meter. Minimnya vegetasi dan kontur lereng yang curam memperparah situasi.

“Kami akan segera mengambil langkah teknis untuk penanggulangan. Ini masuk kategori tanggap darurat yang harus diprioritaskan,” ujar Anwar, Kasubid Tanggap Darurat BPBD Dompu di lokasi kejadian.

Namun bagi warga, janji bukanlah solusi. “Kami butuh tindakan, bukan hanya catat. Rumah ini bisa roboh kapan saja. Apakah harus ada korban dulu baru bergerak?” tegas Gani. 

Meski demikian, warga meminta lebih dari sekadar janji. “Kami butuh tindakan nyata, bukan hanya datang mencatat dan pulang. Rumah ini bisa roboh kapan saja, dan kami khawatir akan merembes ” pungkasnya. (Alon) 

Posting Komentar

 
Top