KM Bali 1-Karena Besok tepatnya minggu (5/10), pemerintah telah menetapkan sebagai Hari Raya Idul Adha 1435 H, maka seperti biasanya malam ini pemerintah menggelar acara takbir keliling kota.
Di Dompu, takbir keliling ini sudah menjadi kebiasaan yang membudaya bagi masyarakat setempat.
Namun alih-alih ingin mendapatkan nilai ibadah serta kekhusyu'an dalam pelaksanaannya, takbir keliling saat ini justru membuat sebagian masyarakat resah dan tidak terkesan.
Hal ini disebabkan karena bisingnya suasana Takbir akibat desingan serta raungan suara motor anak-anak muda yang mengikuti iring-iringan takbir keliling dari belakang.
Jumlah motor yang sengaja dimodifikasi kenalpotnya agar mengeluarkan suara bising ini dapat mencapai ratusan. Bisa dibayangkan betapa bisingnya suasana kampung saat iring-iringan takbir keliling melewatinya.
Jika puluhan tahun yang lalu menurut pak yanto (45 tahun) salah seorang warga Kampung Ginte Kelurahan Kandai Dua Dompu, iringan motor pada saat takbir keliling tidak sebanyak saat ini."kalau dulu mungkin cuma puluhan motor saja. Tapi sekarang jumlahnya malah membengkak", jelasnya. Dirinya merupakan salah satu dari banyak warga kampung di Kabupaten Dompu yang prihatin dengan hilangnya nilai spiritual dari acara tersebut."nilai ibadahnya jadi berkurang akibat masyarakatnya kurang khusyuk mendengarkan suara takbir tersebut karena tenggelam ditengah kebisingan suara kenalpot motor anak-anak muda yang juga tidak mau kalah", ungkap pak yanto.
Panitia Acara takbiran bersama aparat keamanan seharusnya menertibkan motor-motor tersebut aat tidak mengganggu jalannya acara takbir keliling. Apabila terus dibiarkan dikhawatirkan dapat menimbulkan kesan negatif sehingga berakibat pada hilangnya kecintaan pada tradisi yang sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun ini.(Oz)

Posting Komentar

 
Top