KMBali 1, DOmpu-Biasanya, Kantor Perpustakaan dan Kearsipan yang kini berubah menjadi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Dompu dikenal masyarakat luas hanya sebagai tempat membaca atau meminjam buku saja.
Bagi pelajar atau mahasiswa yang sedang kesulitan mencari referensi tentang suatu tugasnya dapat mendatangi tempat ini untuk sekedar mencari dan membaca referensi tersebut.
Namun seiring dengan perubahan statusnya dari kantor menjadi Dinas Perpustakaan, institusi pemerintah daerah Dompu ini juga sedang giat mengkampanyekan bahwa Perpustakaan tidak hanya sebagai tempat untuk membaca atau meminjam buku saja tetapi juga sebagai pusat transformasi ilmu pengetahuan dari berbagai sumber.
“Pertama yang kami upayakan saat ini adalah bagaimana menarik minat masyarakat untuk datang dan berkunjung ke Perpustakaan Daerah”, ungkap Sekretaris Dinas Perpustakaan Rohyani, SH kepada Koran Kampung Media Rabu (22/2) pekan lalu.
Berbagai terobosan diakuinya telah diprogramkan dalam rangka menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke Perpustakaan terbesar di Daerah Dompu tersebut. Seperti beberapa waktu lalu, dikatakan Rohyani, pada desember 20016 lalu pihaknya sudah menamatkan tepatnya 325 orang peserta kursus keterampilan dasar Komputer bagi masyarakat umum , mahasiswa dan pelajar.
Dijelaskannya program tersebut selain bermanfaat dalam membentuk pribadi-pribadi yang terampil di bidang Komputer, juga sebagai salah satu bagian dari Program kampanye bahwa Perpustakaan tidak hanya sebagai tempat membaca tetapi juga sebagai tempat transformasi Ilmu. “Nah, sumber keilmuan ini kan banyak bisa dari buku, orang yang sudah menguasai suatu bidang ilmu, maupun ilmu pengetahuan yang bersumber dari internet. Ini semua kita optimalkan di Perpustakaan ini untuk menarik minat masyarakat datang ke Perpustakaan”, jelas Rohyani.

Ditambahkannya, saat ini Dinas Perpustakaan Dompu telah menjalin hubungan Kerjasama dengan Lembaga pendanaan Coca-Cola Foundation. Kerja sama tersebut berorientasi pada pengoptimalan fungsi Perpustakaan sebagai saran transformasi keilmuan yang tidak hanya bersumber dari buku saja.
Direktur Coca-Cola Foundation Kuntoro menyatakan,  hubungan yang terjalin antara pemerintah daerah dan pihaknya tersebut bertujuan melakukan transformasi perpustakaan dari hanya sebagai tempat membaca dan meminjam buku menjadi tempat belajar dan berkegiatan masyarakat, “jadi masyarakat bisa berkegiatan apa saja di Perpustakaan selama tujuannya membagi ilmu”, jelas Kuntoro.
Disamping itu, Program kemitraan keduabelah pihak yang diberi nama Perpustru ini juga melakukan peningkatan kapasitas terhadap para staf Dinas Perpustakaan di Kabupaten maupun pada tingkat dibawahnya.
Peningkatan kapasitas ini menurut Kuntoro, untuk mengimbangi minat masyarakat  berkunjung di Perpustakaan sehingga mampu melakukan inofasi kreatif saat melayani masyarakat.[ADV]

Posting Komentar

 
Top