Sumber: BPS Dompu |
KM Bali 1, Dompu-Pegelaran Festifal
Budaya bertajuk “Tambora Menyapa Dunia”
pada tahun 2015 menjadi titik awal digelarnya festifal tersebut tiap tahunnya,
malah kabarnya, Festifal yang menelan biaya milliaran rupiah itu telah menjadi agenda
rutin dalam kalender festival Nasional.
Sejak Festival
yang memperingati 2 abad meletusnya Gunung Tambora yang juga bertepatan dengan
perayaan Hari Jadi Dompu 11 April itu, Kabupaten Dompu terus melaksanakan
Festifal yang kemudian dikenal dengan Festival Pesona Tambora (FPT).
Dalam pelaksanaannya,
even besar sepanjang tahun ini menelan biaya hingga milliyaran rupiah. Menurut Kasubbid
Tata Ruang Bappeda dan Litbang Dompu Rendra Pahlewa, Even terakhir FPT yang
digelar 11 April lalu menelan biaya setidaknya hingga 2 Milliyar rupiah.
Dalam beberapa
kesempatan, Bupati Dompu bahkan menyatakan bahwa even Tambora Menyapa Dunia
akan mampu meningkatkan Kunjungan Wisata di Kabupaten Dompu dan sekitarnya. Hal
ini menjadi semangat bagi pemerintah Daerah Dompu untuk menetapakan Festifal
Tambora menyapa Dunia sebagai Kalender tetap Pariwisata di Kabupaten Dompu.
Namun sejauh
manakah Festifal yang menelan biaya sangat mahal ini benar-benar berpengaruh
positif bagi peningkatan kunjungan Wisatawan di Kabupaten Dompu?
Pihak Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata (Disbudpar) Dompu melalui Sekretarisnya Syamsul Huria, S.Sos saat
dikonfirmasi terkait hal ini Selasa (17/04) lalu meyakini bahwa kunjungan
Pariwisata ke Kabupaten Dompu tentu terjadi peningkatan. Namun sayangnya,
menurut Dia, Dinas Budpar belum memiliki data yang cukup akurat terkait
peningkatan jumlah kunjungan Wisatawan pasca digelarnya Festival Tambora
Menyapa Dunia yakni dari tahun 2015 hingga terakhir digelar pada tahun 2018
baru-baru ini.
Menurutnya,
pihak Disbudpar mengalami kesulitan saat mengumpulkan data jumlah kunjungan
tersebut dari para pengusaha bidang Pariwisata seperti Perhotelan dan Restoran.
“mereka engga memberikan data yang aktual karena khawatir akan diperhitungkan
sebagai beban pajak oleh pemerintah daerah nantinya”, jelas Syamsul.
Hal senada
juga diungkapkan oleh Kasubbid Tata Ruang Bappeda dan Litbang Dompu Rendra
Pahlewa. Kepada Koran Kampung Media Dompu Selasa, (24/04) lalu diruang
kerjanya, Rendra mengungkapkan keyakinan yang sama tentang adanya peningkatan
Kunjungan Wisatawan ke Dompu sebagai dampak positif dilaksanakannya Festifal
Tambora Menyapa Dunia (TMD).
Namun pihaknya
belum berani merilis data yang benar-benar akurat terkait peningkatan tersebut.
Kendala ini juga menurut Rendra disebabkan oleh lemahnya koordinasi antara
kedua Instansi dalam hal ini pihak Bappeda dan Disbudpar sendiri. “kami belum
berani rilis karena kendala koordinasi dengan pihak Dinas Pariwisata”,
ungkapnya.
Sementara itu,
Badan Pusat Statistik Kabupaten Dompu melalui Website resminya dompukab.bps.go.id
merilis perkembangan jumlah kunjungan wisatawan Domestik maupun Mancanegara ke
Kabupaten Dompu dari tahun 2012 (sebelum TMD_red) hingga tahun 2016 (Pasca
TMD_red).
Dalam data
tersebut mengungkapkan adanya penurunan jumlah kunjungan wisatawan Domestik
maupun Mancanegara yang cukup signifikan pada tahun 2015 jika dibandingkan pada
tahun 2013. Pada tahun 2013 yakni sebelum Pemerintah daerah menggelar TMD,
jumlah kunjungan wisatawan total mencapai angka 125.196 kunjungan. Angka ini
jauh lebih tinggi dibanding jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2015 pasca
digelarnya TMD yakni sebanyak 113.587 kunjungan.
Meski angka kunjungan
tahun 2015 ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya (2014_red) yang hanya
mampu mencapai angka 33.378, namun angka tersebut kembali mengalami penurunan
pada tahun 2016 dengan jumlah kunjungan sebanyak 85.558.
Selain itu,
berdasarkan data BPS tersebut, jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2015 hanya
mengalami peningkatan sebanyak 2611 dibandingkan dengan tahun 2012 dengan
jumlah kunjungan sebanyak 110.976 kunjungan Wisatawan.
Kepada Koran
Kampung Media Dompu Kamis, (25/4) lalu, Kepala BPS Dompu Petter Willem tidak
banyak berkomentar. Petter hanya mengatakan bahwa Data-data yang dirilis
pihaknya tersebut bersumber dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dompu. “oh
saya no coment. Data itu kami Cuma rirlis saja. Sumbernya dari Dinas Pariwisata
Dompu. Coba cek dibawah tabelnya”, katanya singkat.[Oz]
Posting Komentar