Published from Blogger Prime Android App

KM.Bali 1, Dompu-Berdasarkan data dari Pusdatin Kementerian RI Tahun 2021, luas lahan jagung di indonesia mencapai 5,16 juta Hektar, dengan jumlah produktifitas rata-rata per hektarnya 4,8 Ton dan total produksi 24,95 juta ton pipilan kering serta melibatkan jutaan petani, 94 Unit Perusahaan pabrik pakan, ratusan ribu usaha ternak rakyat serta jutaan masyarakat sebagai konsumen utama.

Dengan jumlah produksi yang terus mengalami Surplus tiap tahunnya Pasca diberhentikannya Ijin Impor jagung oleh Kementan RI sejak 2018 lalu, telah mengantarkan Indonesia masuk 6 besar diantara 12 Negara produsen jagung Dunia. Dapat disimpulkan bahwa jagung adalah komoditi strategis nasional yg akan berdampak pada Dimensi ekonomi dan politik.

Ketua Masyarakat Agribisnis Jagung (MAJ) Dompu, Taufan, menanggapi hal tersebut sebagai sebuah pencapaian yang luar biasa, mengingat kebutuhan jagung nasional sebelum ditutupnya kran import oleh pemerintah, selama ini bergantung pada produksi jagung negara lain seperti Brasil dan Argentina karena petani tidak mampu memenuhi akan Quota kebutuhan jagung nasional.

"Dengan peningkatan jumlah produksi tiap tahunnya diharapkan akan mampu menutupi defisit akan kebutuhan jagung nasional, dan itu patut diapresiasi," Ujarnya pada Awak media ini saat berkunjung ke lahan seluas 100 Ha yang dikotrak dari PT. UTL dan digunakan sebagai lahan percontohan penanaman jagung dengan berbagai Variasi Model tanam Pada, Jumat (24/12/2021) Sore.

Sebagai salah satu daerah penyangga kebutuhan jagung Nasional, Dompu diharapkan berpatisipasi dalam memenuhi kekurangan (Defisit_red) kebutuhan jagung Nasional dan melihatnya sebagai peluang usaha peningkatan Ekonomi masyarakat demi mewujudkan Dompu MASHUR yang dicita-citakan selama ini.

Ketua MAJ berharap, Khususnya kepada Pemerintah Daerah Dompu agar lebih fokus kepada pengembangan dan peningkatan produktifitas lahan yang sudah ada sekarang, dari yang biasanya 4 - 5 Ton/Ha bisa lebih dari itu, yaitu dengan cara penyediaan bibit unggul serta Alat mesin Pertanian yang memadai.

"Semoga Pemerintah Daerah fokus dalam mengembangkan dan meningkatkan produksi lahan yang sudah ada sehingga tidak ada pembukaan lahan - lahan baru yang berpotensi menyebabkan banjir seperti yang selama ini terjadi," Tuturnya.

Taufan menambahkan, agar pemerintah juga lebih serius dalam hal pengawasan kebutuhan petani seperti Distribusi pupuk serta pengadaan Alsintan sehingga tepat sasaran ke petani yang membutuhkan.

"pemerintah harus maksimalkan fungsi pengawasannya, terutama terkait distribusi pupuk dan Alsintan sehingga tepat sasaran", Ungkapnya.

Sebagai salah satu Daerah penyangga kebutuhan Jagung Nasional, Kabupaten Dompu telah mendapat berbagai apresiasi dari pemerintah. Beberapa diantaranya, seperti program Pengembangan Potensi Pertanian Dataran Tinggi (UPLAND) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana PSP yang diterima langsung oleh AKJ selaku bupati Bupati dompu beberapa bulan yang lalu di Kantor Kementan RI serta Dana KUR Rp.500 milyar dari Direktorat Jenderal Pembiayaan juga dari Kementan RI.(IB)

Posting Komentar

 
Top