Foto Jembatan Timbang Milik PT. Seger Agro Nusantara Di Kecamatan Pekat, Dompu, NTB, Rabu, (16/03/2022) kemarin. 

KM Bali 1, Dompu-Alat tester dan jembatan timbang di sejumlah gudang jagung di Kabupaten Dompu hingga kini belum diuji kelayakan (Kir) oleh Dinas Perindustrian dan 
Perdagangan (Disperidang) Dompu. Padahal saat ini masyarakat petani tengah melakukan panen jagung, bahkan sejumlah gudang jagung sudah mulai beroperasi. 

Menanggapi hal itu, Bupati Dompu, Kader Jaelani, mengaku hingga pertengahan bulan maret 2022 ini belum turun di setiap gudang jagung untuk melakukan pengecekan akurasi alat tester dan jembatan timbang. Karena terkendala padatnya Kegiatan, rencana tersebut ditunda beberapa hari kedepan. 

"Sebenarnya  kita punya rencana untuk turun dua hari lagi, tapi karena banyak nya Kegiatan sehingga tertunda" ujar Kader Jaelani, Selasa (15/03/2022) kemarin sore, usai Rapat Tingkat Tinggi bahas soal Anjloknya harga gabah petani. 

Sementara Kepala Disperindag, Drs. H. Muhibuddin, M, Si, mengatakan bahwa pihaknya memiliki kewenangan untuk melakukan tera ulang pada alat tersebut di setiap gudang. Untuk sementara ini pihaknya hanya sebatas memantau. 

Meski demikian, lanjut Muhibuddin, hingga saat ini, Dirinya mengaku bahwa alat tester serta jembatan timbang belum di lakukan uji kelayakan. Lantas bagaimana gudang jagung bisa beroperasi? Bagaimana Disperindag memastikan bahwa alat itu akurat? Sementara hingga saat ini pihaknya belum melakukan Kir atau uji kelayakan alat tersebut pada setiap gudang. 

"Pelaksanaan Kir itu yang belum, sementara untuk memastikan akurat atau tidak, kita hanya sebatas membandingkan dengan kondisi yang sebenarnya," katanya. 

Sementara Kepala Gudang Cabang dari PT. Seger Agro Nusantara, di Kecamatan Pekat, Vigo Mauris, dikonfirmasi Rabu, (16/03/2022) kemarin, mengaku alat Timbang dan tester perusahaannya sudah ditera ulang pada bulan februari 2022 kemarin. Tera Ulang Tester dan jembatan tidak boleh telat, jika terlambat maka akan diberikan denda, yang pasti tera ulang ini dilakukan sebelum panen. 

"Kita mengajukan kemarin di Dompu nda bisa, akhirnya kita ajukan di Bima. Sementara alat testernya harus ke Lombok. Bahkan ijin-ijinya ada di peruhasaan induk yang beralamat di Desa Teka Sire," katanya.

Sebelumnya, Persoalan akurasi alat tester dan timbangan sempat dibahas di Ruang Rapat pada saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Jum'at (11/03/2022) lalu. Aktivis Agro Forestry, Farid Fadlin biasa di sapa Chanpunk Climber mengungkapkan bahwa alat-alat tester Kadar Air serta jembatan timbang di setiap Gudang diragukan akurasinya setiap Gudang. Jika terindikasi ke arah itu, Dirinya kembali menegaskan bahwa Pemerintah bersama DPRD diminta segera mencabut izinnya. 

"Kami meminta pihak DPRD Dompu segera mencabut Izin Gudang jika bermasalah," tegasnya saat RDPU pada saat itu.(As) 

Posting Komentar

 
Top