"Mungkin dari Pemerintah belum kepikiran soal jaringan seluler di acara festival ini," ungkap Soekarno salah satu pengujung warga Dompu kepada media www.kmbali1.com.
Padahal jaringan itu, menurutnya sangat dibutuhkan dalam event seperti ini. Jadi setiap jenis kegiatan yang digelar di tempat ini para pengunjung bisa langsung mengunggahnya di Media Sosial masing-masing. Jika dilokasi ini dapat diakses jaringan seluler/internet dengan mudah para pengunjung bisa menawarkan ke dunia luar bahwa wisatawan bisa menikmati langsung keindahan alam di lereng Tambora dan sekitarnya.
Namun sayangnya, kata dia, di era serba canggih ini justru tidak dimanfaatkan secara maksimal. Padahal tahun 2022 ini Festival yang bertajuk Dunia Menyapa Tambora, untuk memperkenalkan, "ini Dompu dengan sejuta investasi" malah terisolasi dengan jaringan.
Hal serupa dikatakan Jainudin (30 thn) warga Dompu. Dirinya mengeluhkan bahwa dilokasi acara Puncak Festival Dunia Menyapa Tambora ini terisolasi dari jaringan internet. "Di lokasi festival ini jaringannya tidak ada," kata dia.
Acara yang cukup dibilang bergengsi ini, yang dihadiri beberapa penjabat dari lingkup kementerian dan sejumlah penjabat lingkup Pemerintah Provinsi NTB, Penjabat lingkup Pemda Dompu ini, Justru tidak tersedia jaringan seluler atau internet.
Di tempat ini juga sebagian tempat wisata dunia yang termasuk dalam bagian Taman Nasional Gunung Tambora (TNGT), terisosali dari jaringan seluler.
Tidak hanya itu, lalu lintas kendaran yang melintas sepanjang jalan, mulai dari pintu masuk hingga ke lokasi acara itu, mengakibatkan hamburan debu-debu. Meski demikian para pengunjung tetap melanjutkan perjalanannya hingga di tempat acara tersebut.
Pintu Gerbang Jalur Pendakian Dorocanga Kecematan Pekat, Dompu, Jalur Menuju Ke Lokasi Acara Puncak Festival Dunia Menyapa Tambora.
Dari pantauan langsung, ribuan pengunjung memadati acara puncak festival ini. Diperkirakan ratusan meter sebelum pos 1, terlihat dipadati tenda-tenda di sepanjang jalan. Tidak hanya itu, sebelum pintu masuk gerbang jalur pendakian terlihat juga ratusan pengunjung yang mendirikan tenda di lokasi Padang Savana tepatnya di sekitar Kantor Balai Taman Nasional Resor Tambora.
"Kita bisa menikmati langsung keindahan alam di lereng gunung tambora dan sekitarnya," kata salah satu pengujung yang sempat bermalam di Pos 1 jalur pendakian, sebelum matahari terbit, sembari memandang dengan jarak yang cukup jauh ke bawah, terbentang luas keindahan laut, padang savana dan sekitarnya.
Sekitar jam 7.00 Wita para pengunjung mulai terlihat mengunjungi tempat wisata lokal yang tidak jauh dari tempat acara itu berlangsung. Seperti Mada Oi Rao, Hodo bahkan di Geosite Sarae Nduha.(As)
Posting Komentar