KM Bali 1 Dompu - Kepala Desa (Kades) Jambu Syarifudin Ahmad Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu menolak kedatang beras miskin (Raskin) dari Bulog karna sudah tidak layak untuk dikonsumsi karena sudah berjamur pada Selasa, 30/5/17 pekan lalu.
 Di Desa tersebut penolakan distribusi Raskin dari Bulog itu merupakan yang kedua kalinya. Penolakan pertama terjadi pada bulan April tahun 2015 lalu, Dengan adanya kejadian tersebut kades langsung memerintahkan dua orang stafnya untuk melakukan konfirmasi terhadap Bulog dan meminta beras yang dinilai tidak layak itu segera diganti.
“Bulog tidak boleh seenaknya memberi beras yang tidak layak kepada masyarakat ini kan bantuan pemerintah”, tandasnya saat dikofirmasi oleh Wartawa Koran Kampung Media Dompu Via Telepon Selulernya.
 Lebih jauh Syarifudin menyampaikan apabila sampai terulangi kembali hal - hal seperti itu lagi, maka pihaknya akan bertindak tegas, “kalau memang Bulog 3 kali sudah melakukan hal – hal demikian kita bubarkan aja Bulog itu, biar saya beli langsung berasnya tuh di penampungan lain”, tegasnya 
Dengan adanya kejadian tersebut tindak lanjut dari pihak Bulog sendiri saat didatangi oleh awak media pekan lalu berkilah tentang stok beras yang disalurkan adalah stok beras yang digiling setahun yang lalu (2016). “dari pemerintah pusat memang dari proses turunnya SPA itu bulan mei baru melaksanakan raskin, beras itu hasil giling dari gabah tahun 2016, pengadaan beras baru akan dilakukan setelah stok lama kita habis di gudang, baru kita giling lagi sebagai beras pres untuk penyaluran berikunya”, terang irfan selaku kepala Gudang. 

Saat ditanya terkait kelalaian petugas pengecek stok beras yang akan didistribusikan, Irfan beralasan bahwa pihaknya sudah melakukan pengecekan namun pihaknya mengaku tidak melakukan pengecekan pada semua stok. Pihaknya hanya melakukan secara acak agar tidak memakan waktu lama sehingga menunda distribusi ke masyarakat. “kita cek satu - satu memakan waktu, sedangkan barang yang kita salurkan satu trek itu bisa mencapai 960 karung, bukannya tidak mau melakukan pengecekan, tetapi secara prakteknya bisa - bisa beras itu lama nyampainya ke masyarakat”, terangnya. [poris/syahrul]

Posting Komentar

 
Top