KM Bali 1, Dompu-Wakil Bupati Dompu, H. Syahrul Parsan, ST.MT, membuka acara sosialisasi Pengembangan Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi Hu’u Daha di Aula Pendopo pada tanggal 29 Februari 2024. Acara ini dihadiri oleh anggota Forkopimda, Sekretaris Daerah Dompu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bima, Pejabat dari Kementerian ESDM RI, Pejabat Pemerintah Provinsi, serta perwakilan dari berbagai instansi terkait lainnya.

Dalam sambutannya, Syahrul Parsan menekankan bahwa energi panas bumi adalah salah satu sumber energi terbarukan yang berasal dari dalam bumi dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Dia menyatakan, "Energi panas bumi adalah sumber daya energi yang terbarukan karena berasal dari inti bumi dan fluidanya disirkulasikan kembali ke bumi, sehingga pemanfaatannya bisa berkelanjutan."

Selain itu, Syahrul Parsan juga mengungkapkan keunggulan energi listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik panas bumi, yang tidak bergantung pada faktor cuaca atau udara seperti sumber energi terbarukan lainnya. "Energi listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik panas bumi sangat stabil bila dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya seperti energi surya dan energi angin, yang mana energi panas bumi tidak tergantung pada perubahan cuaca atau udara," tambahnya.

Terkait dengan potensi panas bumi Hu’u Daha di Kabupaten Dompu, Syahrul Parsan menjelaskan bahwa wilayah tersebut telah diidentifikasi sebagai area yang memiliki potensi panas bumi sejak tahun 2007. Pada tahun itu, terbitlah keputusan menteri energi dan sumber daya mineral nomor 2473.k/30/Mem/2007 yang menetapkan wilayah kerja pertambangan panas bumi di daerah Hu’u Daha Kabupaten Dompu dengan perkiraan potensi sebesar 65 megawatt.

Selain manfaat langsung dalam sektor energi, potensi panas bumi juga dapat dimanfaatkan dalam sektor pariwisata, peternakan, dan perikanan. "Selain kemanfaatan tidak langsung, panas bumi juga dapat dimanfaatkan secara langsung, seperti di sektor pariwisata, dimana potensi panas bumi relatif dekat dengan kawasan wisata Lakey, tentunya akan meningkatkan bonafitas akomodasi wisata Lakey," ujarnya.

Syahrul Parsan menutup sambutannya dengan menyampaikan harapannya agar potensi panas bumi Hu’u Daha dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat sekitar, tidak hanya oleh pemegang izin. Dia memohon petunjuk dan bimbingan dari pejabat Kementerian ESDM dan pemerintah provinsi NTB untuk memastikan manfaatnya dapat dinikmati secara merata. "Sehingga potensi panas bumi dapat bermanfaat lebih luas tidak hanya bagi pemegang izin, namun masyarakat di sekitar pembangkit dapat juga memanfaatkan secara langsung sesuai kebutuhan sektor usahanya yang dapat didukung," tutupnya.

Acara sosialisasi berlangsung dengan aman, tertib, dan lancar, diakhiri dengan sesi foto bersama.[ADV]

Posting Komentar

 
Top