Dari citra Satelit Google, 6 titik aktifitas yang ditengarai sebagai titik eksplorasi tambang yang kini dikelola PT. STM [Foto:Google] |
Namun tidak sedikit Warga Dompu yang penasaran tentang bagaimana situasi aktifitas eksplorasi pertambangan yang yang saat ini masih digarap oleh PT. STM tersebut. Menjawab hal itu, kmbali1.com mencoba mencari tahu dengan memanfaatkan fasilitas Google Satelite.
Pada penelusuran itu ditemukan sejumlah titik yang ditengarai sebagai lokasi Aktifitas Eksplorasi PT. STM di Hutan Gunung Puma. Dari hasil penelusuran memalui citra satelit Google, kmbali1.com menemukan 6 titik yang diduga sebagai tempat aktifitas pengeboran miniral Tambang.
Titik pertama tampak diberi nama Wadu Bura Camp. Di lokasi bukaan hutan yang diperkirakan seluas lebih dari 8 Ha ini, terlihat sejumlah bangunan yang disinyalir sebagai Basecamp bagi pekerja serta sejumlah areal yang diduga sebagai jalur transportasi selama aktivitas Eksplorasi. Lokasi ini berada pada koordinat 8°49'59"S 118°26'56"E.
Titik kedua ditemukan berjarak sekitar 800 meter dari lokasi pertama. Tampak dari citra satelit google, Lokasi ini dinamakan Doro Fanda Camp. Berbeda dengan lokasi pertama, Luar Doro Fanda Camp hanya sekitar 1900 meter persegi saja pada titik koordinat 8°50'18"S 118°27'16"E. Di lokasi tersebut juga terlihat sejumlah bangunan yang tampak seperti Basecamp.
Masih berdasar Citra Satelit Google, tampak sebuah lokasi yang bernama Onto Camp. lokasi ini berjarak 800 meter ke arah tenggara dari Doro Fanda. Sementara itu, 1,5 Km ke arah timur dari Onto Camp juga terlihat satu lagi lokasi yang disebut Ompu Mpongo Camp. Kemudian juga tampak lokasi yang disebut Drillsite Humpa Leu Barat yang berjarak sekitar 650 meter dari Ompu Mpongo Camp.
Tidak hanya itu, terlihat juga lokasi aktifitas yang berjarak 1,5 Km ke arah Utara dari Wadu Bura Camp. Titik bukaan yang diperkirakan seluas 200 Meter Persegi, diberi nama Drillpad.
Menjawab kekhawatiran masyarakat terkait dampak negatif eksplorasi tambang terhadap kelestarian lingkungan di sekitar wilayah tersebut, Mangam Arjuna Saputra, perwakilan PT. STM bidang Komunikasi Publik menyatakan sikap dan komitmen Perusahaan Tambang itu untuk tetap menjaga pelestarian hutan yang berada di wilayah kerjanya.
Arjuna menegaskan, sampai saat ini, seluruh aktifitas perusahaan yang berkaitan dengan eksplorasi Project Hu,u pasti mematuhi regulasi Pemerintah dan tertera dalam perjanjian rencana kerja perusahaan yang disetujui oleh Kementerian terkait. "kami pun bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pengelolaan hutan tetap lestari", jelas Arjuna Kamis (25/04/24) kemarin.
Lebih jauh, Mangam Arjuna menyebutkan pihaknya selama menjalankan aktifitas Eksplorasi sejak tahun 2013 telah melakukan penanaman kembali area eksplorasi yang tidak lagi digunakan. "Dalam 5 tahun terakhir sudah lebih dari 13.500 pohon kami tanam", ungkapnya via pesan singkat Whatsapp.
Terkait sejumlah citra Google satelit, Arjuna menjelaskan bahwa penampakan tersebut bukan situasi yang sedang berlangsung saat ini sehingga tidak bisa menggambarkan kondisi Project Hu,u saat ini. "Berdasarkan informasi dari Google, citra Google Satelite bukanlah Live View (bukan situasi saat ini). Sehingga tidak menggambarkan kondisi Proyek Hu'u saat ini", tegas Arjuna.[Oz]
Posting Komentar