KM Bali 1, Dompu - PT Onto Meaning Supplies, sebuah perusahaan konstruksi yang beroperasi di wilayah pertambangan mineral Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, diduga belum membayar upah sebanyak tujuh pekerjanya selama beberapa bulan terakhir. Ke tujuh pekerja tersebut juga dilaporkan telah diberhentikan sementara. Hal ini, memicu kekhawatiran di kalangan pekerja yang menggantungkan hidup dari penghasilan tersebut.
Informasi yang dihimpun mengungkapkan bahwa para pekerja tersebut telah bekerja selama lebih kurang dari enam bulan, namun upah mereka tidak dibayarkan sejak tiga bulan terakhir. Usaha untuk menghubungi pihak manajemen dikabarkan hanya menghasilkan tanggapan yang tidak pasti, sehingga hak-hak pekerja yang tertuang dalam kontrak belum dipenuhi.
Salah satu Pekerja yang tidak disebutkan namanya mengaku telah mencoba meminta penjelasan dari manajemen perusahaan, namun hingga kini belum ada kejelasan mengenai pembayaran upah mereka. “Kami sudah bekerja sesuai kontrak, tapi upah kami terus-menerus ditunda. Tidak ada kepastian kapan pembayaran akan dilakukan.” ucapnya via WhatsApp, Sabtu (15/9/2024).
Sementara itu, Direktur PT Onto Meaning Supplies, Khaerul Amin, menyatakan bahwa pembayaran sebagian upah telah dilakukan kepada pekerja dengan keahlian khusus dan tenaga helper, namun terkendala oleh kerugian perusahaan sebesar Rp1,3 miliar. Dijelaskan bahwa situasi keuangan perusahaan saat ini belum stabil, namun dijanjikan bahwa kewajiban terhadap pekerja akan segera diselesaikan ketika kondisi membaik.
"Sudah dibayar bang,. Hanya sisa upah, belasan hari saja yg belum. Tidak ada yg sampai 1 bulan, itupun tidak semua, hanya beberapa orang saja, di tenaga skill, kalo untuk Helper dan beberapa orang Skill sudah dibayarkan, kendala keuangan perusahaan karena perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar kemarin, 1.3 M, bukan tindakan yang di sengajakan, saya sudah sampaikan jika saya sudah dapatkan uang akan dilunasi, untuk saat ini Saya sudah sampaikan untuk saling mengerti dulu, krn ini bukan tindakan yg disengaja untuk tidak memberikan sisa gaji teman teman Pekerja."
"Kami bertanggung jawab jawab untuk menyelesaikan semua kewajiban perusahaan, hanya saja kondisi saat ini belum stabil dan akan saya upayakan semaksimal mungkin untuk mencarikan solusi dari masalah saat ini." katanya, via WhatsApp, Sabtu, (14/9) kemarin
Namun sayangnya, Direktur PT Onto Meaning Supplies tidak berkomentar banyak alasannya kenapa bisa mengalami kerugian sebesar Rp. 1.3 milyar itu.
"Lebih banyak pada Keterlambatan Pekerjaan, dan analisa harga yang masih kurang tepat." singkatnya
Operasional perusahaan tersebut sempat terhenti dan akan dilanjutkan pekerjaannya untuk menyelesaikan kontrak yang berakhir pada Februari 2025. Pekerja yang masih ingin melanjutkan kerja sama akan dipanggil kembali, sementara kewajiban kepada yang sudah mengundurkan diri akan diupayakan untuk segera diselesaikan.
"Masih berlanjut, kemarin kami hentikan operasional 3 bulan lebih, saat ini kami sedang berusaha kembali ke sistem STM, untuk menyelesaikan kontrak kami yang akan berakhir February 2025, kami harus selesaikan agar tidak Terjadi wanprestasi, dan karyawan akan kami panggil kembali bagi yang masih ingin bekerja sama, bagi yang sudah resign kami akan usahakan secepatnya untuk menyelesaikan kewajiban kami pada yang bersangkutan," pungkasnya. (Alon)
Posting Komentar