![]() |
Feryal Mukmin Ketua MIO NTB |
JAKARTA, KMBali1.Com – Suara warga lingkar tambang di Kabupaten Dompu kini menggema hingga ke pusat pemerintahan. Komunitas Wartawan Dompu Bersatu (WDB) mengambil langkah berani dengan menyampaikan aspirasi masyarakat ke DPW Media Independen Online (MIO) NTB, yang kemudian diteruskan secara langsung ke Kementerian ESDM dan Gakkum KLHK di Jakarta, Kamis (8/5/2025) Kemarin.
Langkah ini menjadi bentuk nyata peran jurnalis lokal dalam mengawal isu lingkungan dan keberlanjutan di daerahnya. Ketua MIO NTB, Feryal Mukmin, menjadi perwakilan suara tersebut dan mendatangi dua instansi penting negara untuk menyuarakan keresahan yang selama ini kerap diabaikan.
“Ini bukan semata-mata aksi organisasi, tapi aksi kolektif yang berangkat dari jeritan warga dan dikawal langsung oleh rekan-rekan jurnalis di Dompu,” ujar Feryal dalam keterangannya.
Desak Audit Lingkungan PT STM
Feryal menyampaikan bahwa masyarakat telah mengeluhkan sejumlah indikasi pencemaran lingkungan akibat aktivitas PT. Sumbawa Timur Mining (STM), perusahaan tambang raksasa yang beroperasi di Kecamatan Hu’u. Beberapa di antaranya adalah dugaan penurunan debit air, pencemaran sungai oleh limbah pengeboran dan bahan kimia, serta limbah rumah tangga yang dibuang sembarangan.
Namun, upaya mencari kejelasan kerap menemui jalan buntu karena lemahnya pengawasan daerah dan minimnya transparansi informasi dari perusahaan.
“Selain sebagai Ketua MIO NTB, Saya ke Jakarta atas nama Komunitas Wartawan Dompu Bersatu yang membawa aspirasi masyarakat. Kami ingin tahu bagaimana sesungguhnya pengawasan yang dilakukan kementerian terhadap PT. STM,” tegasnya.
Sampel Uji Air Diragukan, Publik Minta Transparansi
Feryal juga menyoroti hasil uji laboratorium terhadap air kolam limbah STM oleh Sucofindo dan ALS Indonesia yang dinyatakan aman. Namun, hasil ini diragukan banyak pihak karena sampel dikirim langsung oleh perusahaan, bukan diambil secara independen.
Ketua DPRD Dompu, Muttakun, juga mendesak pengambilan sampel dilakukan oleh pihak netral agar hasilnya tidak memihak.
“Selama tidak ada data pembanding, publik tetap akan curiga,” tegas Muttakun.
Seruan dari Dompu: Rakyat Bukan Kelinci Percobaan
Dalam pertemuan sebelumnya bersama Komisi IV DPRD NTB dan OPD terkait, Feryal juga menekankan perlunya tim investigasi independen untuk memastikan kondisi lingkungan di sekitar tambang.
“Kalau daerah tak bisa bertindak, mari kita bawa ke pusat. Rakyat bukan kelinci percobaan. Kami butuh tindakan nyata,” serunya.
Ketua Komisi IV DPRD NTB, Hamdan Kasim, menyambut baik langkah ini dan memastikan akan melakukan kunjungan lapangan. Meski pengawasan tambang adalah wewenang pusat, DPRD NTB tetap merasa bertanggung jawab karena dampaknya dirasakan langsung oleh warga.
Peran Jurnalis Lokal Sebagai Ujung Tombak
Langkah berani Wartawan Dompu Bersatu ini dinilai sebagai momentum penting untuk menegaskan peran jurnalis daerah sebagai pengawas sosial dan penjaga lingkungan. Mereka tidak hanya menjadi penyampai informasi, tapi juga penggerak perubahan.
“Tambang bukan musuh, tapi jika dikelola tanpa kontrol dan keterbukaan, maka rakyat akan selalu menjadi korban. Pemerintah harus hadir, dan media harus tetap kritis,” tutup Feryal.
Diketahui, Wartawan Dompu Bersatu (WDB) adalah kumpulan sejumlah Jurnalis Media Lokal di Kabupaten Dompu yang selama 2 tahun terakhir konsisten mengangkat kritik terhadap aktifitas Eksplorasi Tambang oleh PT. STM di Kecamatan Hu'u.[KM02]
Posting Komentar