KM Bali 1, Dompu-Tragedi Sirnawa, yakni pengambilan paksa Jenazah yang diklaim Gugus Tugas pengendalian Covid 19 sebagai pasien yang positif terinveksi virus Corona oleh keluarga dan Warga Buncu Utara Desa Matua Kecamatan Woja menyisakan pertanyaan bagi masyarakat Dompu.

Jika almarhum Pak Sirnawa Karim benar terinveksi Covid 19, bagaimana keadaan Keluarga serta warga yang mengurus dan memakamkan Jenazahnya saat ini?

Sebelumnya, seperti yang dirilis media ini Ahad, (20/9/20) Sekretaris Gugus Tugas Covid 19 Jufri, ST menyatakan atas dasar kekhawatiran meluasnya paparan virus yang berasal dari jenazah pasien, pihaknya akan melakukan tracking contact atau menelusuri siapa saja anggota keluarga maupun warga yang bersentuhan langsung dengan jenazah pada saat proses pemakamannya. 

"Jadi inisiatif kami hanya bisa menerjunkan petugas untuk melakukan tracking Contact untuk menjadi data kami menelusuri potensi penularan berikutnya”, sebut Jufri saat dikonfirmasi langsung pada saat kejadian pemblokiran jalan oleh warga menuntut diserahkannya kembali jenazah Sirnawa Karim kepada Keluarga Ahad, (20/9) lalu. 

Saat ini tepatnya 28 hari setelah kejadian, pihak Gugus Tugas pengendalian Covid 19 Dompu belum menemukan adanya data baru pasien Covid 19 yang dipastikan melakukan kontak terhadap Jenazah pak Sirnawa. 

Padahal, saat ini sudah melewati perkiraan masa inkubasi bagi virus tersebut jika tertular kepada manusia. 

Ketiadaan pasien positif Covid asal Buncu Desa Matua Kecamatan Woja yang dipastikan pernah melakukan kontak dengan Jenazah Pak Sirnawa ini diakui langsung oleh Kepala Dikes Dompu Maman, S.Km saat di wawamcarai di Kantor Dikes Dompu Senin, (5/10) dua Pekan lalu. 

"sampai hari ini belim ada pasien Covid dari Buncu yang melakukan contak dengan Jenazah almarhum pak Sirnawa", sebutnya. 

Menariknya, Maman juga mengakui bahwa pihaknya merasa khawatir akan mendapatkan kemarahan warga setempat jika melakukan prosedur Tes Swab terhadap warga yang diketahui melakukan kontak dengan Jenazah Pasien Covid tersebut. 

"pada prinsipnya kami perlu melakukan tes. tapi dari awal kan mereka sudah menolak. kami juga tidak mau konyol, kita kan lihat sendiri aksi warga waktu itu", ungkapnya.(oz) 

Posting Komentar

 
Top