Provinsi Pulau Sumbawa


Sumbawa, KMBali1.com – Wacana pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) kembali mengemuka pasca Pemilu 2024. Pernyataan dukungan dari Juru Bicara Tim Nasional Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah, yang sempat disampaikan saat kampanye Februari lalu, kini menjadi landasan semangat baru bagi masyarakat Pulau Sumbawa untuk kembali mendorong realisasi provinsi baru tersebut.

Merespons hal itu, Komite Percepatan Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (KP4S) mengagendakan aksi unjuk rasa damai pada 15 Mei 2025 mendatang, yang akan dipusatkan di Pelabuhan Poto Tano  salah satu titik vital penghubung antara Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok.

Sekretaris KP4S, Zulkarnain, S.T., M.T., menyatakan bahwa aksi tersebut merupakan langkah awal untuk kembali mendesak pemerintah pusat agar mencabut moratorium pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB), khususnya bagi Pulau Sumbawa yang telah lama memperjuangkan status provinsi sendiri.

"Kami menghormati keberanian masyarakat yang ingin menyuarakan aspirasinya. Aksi ini bukan hanya simbolik, melainkan sebuah seruan nyata kepada pemerintah untuk memperhatikan keinginan rakyat Pulau Sumbawa," ungkap Zulkarnain, Senin (12/5/2025).

Zulkarnain juga menegaskan bahwa aksi akan dilakukan secara damai dan tertib. Ia mengimbau seluruh peserta untuk menjaga ketertiban, keamanan, serta kondusifitas wilayah selama berlangsungnya kegiatan.

"Poto Tano adalah jalur penting bagi mobilitas antara dua pulau. Oleh karena itu, kami tekankan agar aksi ini tidak mengganggu masyarakat umum atau aktivitas pelabuhan. Ini adalah perjuangan bersama, jangan sampai ternoda oleh tindakan yang tidak bertanggung jawab," tambahnya.

Ia menegaskan bahwa KP4S berkomitmen menjaga integritas perjuangan PPS agar tidak tercoreng oleh kericuhan atau tindakan yang berpotensi merugikan pihak lain.

"Aksi ini mungkin bukan yang terakhir, karena KP4S akan terus bergerak hingga pemerintah pusat memberikan kepastian sikap terkait PPS. Namun, mari kita pastikan bahwa setiap langkah yang diambil tetap berada dalam koridor damai dan bertanggung jawab," tuturnya.

Zulkarnain juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menunjukkan solidaritas dan rasa tanggung jawab dalam menyuarakan aspirasi.

"Dengan semangat persatuan, mari kita jadikan aksi ini sebagai momen yang berarti bukan hanya untuk menuntut hak, tapi juga untuk menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi," pungkasnya.[KM00]

Posting Komentar

 
Top